KEKASIH TEMAN - Yudhie Haryono


Buatnya yang cerdas dan tangkas. Saya punya pertanyaan penting. Bagaimana mengatasi tiga warisan kolonialisme sebagai problem besar kita: fundamentalisme agama, fundamentalisme elite dan fundamentalisme pasar?

Bantuan atas jawaban darinya yang muda yang cerdas akan menyempurnakan draft rancangan undang-undang perekonomian nasional yang akan kami disemenasi di 10 kampus.

Jika sudah yang tak sudah-sudah, mari menyanyi. Sambil melompat. Penuh keringat. Teriak perih. Seperti kudengar tegas engkau berkata. Sebelah hatiku luka masih sangat terasa. Hancur binasa. Sebelahnya lagi cinta hadir tanpa diminta. Sebenarnya yang kuharap dengannya. Ya dia. Bukan kamu. Aku belum bisa melupakan cinta yang dulu berujung hampa. Sakit tiada tara. Kini kuterima engkau sebagai pelarian saja.

Jelas. Tak perlu tafsir. Saat engkau menyanyikan sebuah kidung. Berurut. Ikrar. Hancur hatiku mengenang dirinya. Menjadi keping-keping setelah ia pergi. Tinggalkan janji dan kasih sayang. Tinggalkan senyum dan keturunan. Yang pernah singgah setrilyun waktu. Sepanjang kisah-kisah minggu.

Sering kau menggigau. Masihkah ada sayang itu. Masihkah cinta itu. Memang salahku, katamu. Yang tak pernah bisa. Meninggalkan dirinya 'tuk bersama kamu. Walau 'tuk terus bersama. Kan ada hati yang 'kan terluka. Dan kutahu kau tak mau. Sekali lagi maafkanlah. Karena kucinta dia dan lari padamu. Maafkanlah kubelum bisa melepaskan dirinya. Mungkin tak mungkin 'tuk terus bersama. Jalani semua cinta yang tlah dijalani. Tapi bila itu yang terjadi. Kupikir yang terbaik untukmu. Bahagiaku untuk diriku. Saja. Lalu. Simpan sisa-sisa cerita cinta bertiga.

Terpekur. Dalam sujud sunyi bisu tukang ketik soal-soal pelik. Agar tak gelap. Pagi nanti. Aku ingin mengajakmu menyanyi. Lagu bung Iwan Fals berjudul: Galang Rambu Anarki. Semoga kau sehat dan waras selalu. Selamat tahun baru. Teruslah bekerja tuan presiden.
*
Galang Rambu Anarki anakku/
Lahir awal Januari/Menjelang pemilu/
Galang Rambu Anarki dengarlah/
Terompet tahun baru/Menyambutmu/
Galang Rambu Anarki ingatlah/
Tangisan pertamamu/Ditandai BBM membumbung tinggi/

Maafkan kedua orang tuamu kalau
(Tak mampu beli susu)/BBM naik tinggi (susu tak terbeli)/Orang pintar tarik subsidi/Mungkin bayi kurang gizi/

Galang Rambu Anarki anakku/
Cepatlah besar matahariku/
Menangis yang keras janganlah ragu/Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku/Hantamlah sombongnya dunia buah hatiku/
Doa kami di nadimu/

***

0 comments:

Post a Comment