KEHARUSAN UNDANG-UNDANG PEREKONOMIAN NASIONAL - Yudhie Haryono


"Siapa melakukan jihad undang-undang, ia telah menaruh jiwanya di sorga dan malaikat menunggu jazadnya dengan sepenuh rindu."

Sebagai bagian penting dari trias-revolusi, jihad undang-undang adalah tindakan maha penting karena genting.

Mengapa genting? Karena 20 tahun sudah kita abai dengan keterjajahan UU yang pro kolonial (asing dan aseng).

Kita menyerahkan seluruh SDA&SDM hanya dengan selembar kertas. Bahkan masa depan negeri ini hanya diatur oleh kertas tuan majikan yang menjijikan.

Untuk bangun dan memulai revolusi konstitusi, Nusantara Centre sedang menyusun kerja raksasa berupa menghimpun pikiran dan gagasan berserak di semua anak bangsa yang mau merdeka 100%. Kita akan membuat UU PEREKONOMIAN NASIONAL yang sudah lama diabsenkan oleh penjajah internasional dan lokal.

Kami mengajak lembaga kampus untuk bekerjasama bergandengan tangan bergotongroyong bersama menulis, mengkampanyekan dan mendesak plus memastikan UU tersebut direalisasikan dengan basis-basis konstitusi (Pancasila dan UUD45).

Yaitu UU yang memastikan kinerja progresif:

  1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
  2. Memastikan kesejahteraan umum
  3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
  4. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk itu, Nusantara Centre menyediakan subsidi 100 juta per kampus dan draft awal yang bisa dijadikan modal awal mendiskusikannya.

Langkah awal adalah, kami akan ajak 10 kampus dari tiap pulau se-Indonesia. Semoga dapat kita rangkum kebinekaan dan kenusantaraan yang dahsyat demi terjaminnya martabat semua warganegara.

Kini kami menunggu teman-teman kampus sudi bekerjasama. Inilah jihad save the constitution and save the nation.

Satu kerja besar yang akan berdentum bagi matinya neoliberalisme-neokolonialisme dan menjadi warisan buat anak-cucu kelak.

Tanpa UU ini maka zaman edan ini tak berakhir. Sebab ia lahir dari medsos: tanpa kepastian masa lalu, tanpa keyakinan hari ini dan tanpa kejelasan masa depan.

***

0 comments:

Post a Comment