Puisi "LUMUT-LUMUT" - Ira Diana


Lumut-lumut tak sengaja tumbuh di lorong waktu sepi penghuni
Isyarat hati yang digantungkan pada kita

Lumut ditertawakan langit
Seolah pertemuan Niks dan Hemera
Singkat dipergantian siang dan malam

Lumut barangkali kita, tak dianggap barangkali ia.
Tapi, rindu menyusup diam-diam

Manisnya melekat pada lembar daun siap dipanggang matahari
Detak waktu bergegas mengingatkan rumah-rumah dengan pintu terbuka memanggil kita, begitu juga Tuhan

Walau matahari menjadikan kita sehebat-hebatnya
Tapi tempat kita hampa
Sepakat menghapus jejak, meletakkan hati jauh, menguap di udara
Pada lorong sepi tanpa cahaya
Kemudian ditenggelamkan oleh waktu

(Buku Kumpulan Puisi- Lumut- 2017)

***

0 comments:

Post a Comment