CAMPUS

 

UNIVERSITAS NUSANTARA

 

Tugas kita dalam berbangsa dan bernegara (berperadaban) sesungguhnya sangat berat sekali. Yaitu memecahkan kehidupan yang VUCA: Volatile (bergejolak), Uncertain (tidak pasti), Complex (ruwet), dan Ambigue (tidakjelas). Inilah sesungguhnya problema ekonomi-politik negara postkolonial dan gambaran situasi di dunia mutakhir. Adakah proposal jalan keluarnya?


Ada. Di kehidupan Universitas Nusantara, riset dan desain pendidikan diarahkan untuk mencetak manusia dan generasi tangguh yang mengerti solusi dan praktik negara dan warga berdaulat, berkeadilan dan bersejahtera bersama. Dan, bagi kita di Universitas Nusantara, VUCA itu tantangan yang pasti terpecahkan. Sebab, kami mengembangkan sembilan fakultas dan lima nilai kejuangan yang terus disesuaikan dengan perkembangan dan tantangan masa depan.

 

Lebih dalam dari Universitas, fakultas-fakultas ini mendalami, menspesifikasi dan menajamkan seluruh indra manusia untuk teliti dan cermat sekaligus memenuhi rasa ingin tahu demi terciptanya kestimbangan.


Sembilan fakultas ini didesin berdasarkan usaha menjawab dan memastikan bahwa peserta didik kita punya kemampuan, tanggungjawab dan keyakinan VUCA adalah terpecahkan dan dapat dilampaui bersama. Tentu tetap dengan bersendi pada kosntitusi dan nilai-nilai bersama serta moralitas publik yang kuat. Kesembilan fakultas itu adalah:

  1.  Fakultas Kesehatan & Kejeniusan
  2.  Fakultas Seni & Spiritualitas
  3.  Fakultas Ekonomi - Politik dan Konstitusi
  4.  Fakultas Peradaban dan Falsafah
  5.  Fakultas Kedokteran Herbal dan Rempah
  6.  Fakultas Kelautan
  7.  Fakultas Tehnik Elektrik
  8.  Fakultas Kedirgantaraan
  9.  Fakultas Pertanian Modern

Kampus Nusantara diproyeksikan sebagai cikal bakal pusat peradaban modern yang pancasilais, manusiawi dan memiliki makna bahwa dari kampuslah bermula berbagai gagasan, inspirasi, mimpi-mimpi serta lokomotif dalam hal desain masa depan yang menjaga kebaikan masa lalu.


Penghuninya akan mewarnai dan menentukan arah perjalanan bangsa. Mereka merupakan mata air yang akan menyebar ke seluruh Indonesia untuk mengalirkan gagasan, inspirasi serta aksi dari motor-motor penggeraknya sehingga menghidupkan cita-cita para proklamator demi gairah serta vitalitas pembangunan yang jenius, memakmurkan, mengadilkan dan memartabatifkan.

Karenanya, Nusantara Smart University (NSU) adalah kampus yang dibuat unggul dengan banyak aspek, yaitu smart feautures (adaptif, peka, pembelajaran mandiri, antisipasi dan restrukturasi); smart stakeholders (ruang kelas yang canggih, sistem yang efektif-efesien dan teknologi ramah lingkungan); smart curriculum (program pembelajaran yang jenius), smart pedagogy (pembelajaran yang efektif, efesien dan tepat); smart classroom (laboratorium yang memadai, kantor super canggih); smart software/hardware (pembelajaran dengan menggunakan teknologi canggih); smart technology (fasilitas dan layanan pembelajaran yang mekanik-listrik-web); smart resources (finansial, teknologi dan SDM futuristik) dan adaptif dengan semesta. Ayok kita realisasikan bersama demi keadaban semesta.

 

 


Ini jenis fakultas terdalam dan sangat seksi saat manusia Atlantik menghidupi Nusantara. Dengan takdir Bahari dan Dirgantara, agensi atlantik ini dicetak sehat dan bermental konstitusional. Mereka berkewajiban agar pengetahuan dan kejeniusannya diasah untuk memiliki kemampuan menyintesakan pengalaman dan sejarah peradaban; digosok agar punya kemampuan memperbaiki diri dalam belajar; punya kemampuan menemukan solusi terlokus; punya kemampuan menyelesaikan tugas-tugas sulit dengan memperhatikan aspek psikologis, intelektualis, spiritualis dan kemampuan berpikir abstrak yang merealitas.

 

Studi-studi tentang kesehatan dan kejeniusan yang berkembang pesat di era modern ini merupakan puncak dari usaha jutaan manusia, baik yang dikenal maupun tidak, sejak ribuan tahun silam. Begitu pentingnya studi-studi ini hingga selalu diwariskan dari generasi ke genarasi dan bangsa ke bangsa. Cikal bakal ilmu kesehatan dan kejeniusan sudah ada sejak dahulu kala. Sejumlah peradaban kuno, seperti Mesir, Yunani, Roma, Persia, India, serta Cina sudah mulai mengembangkan dasar-dasarnya dengan cara sederhana. Kitalah yang akan mempelajari kembali dan mengembangkannya


Lebih dalam dari sekedar kesehatan, kita akan selalu mengembangkan sikap terbuka bagi hadirnya ilmu yang belum terverifikasi. Bukan hanya yang imanen dan transenden, tetapi juga yang memancar, ilusi dan futurologis. Inilah potensi kejeniusan manusia.

 

Di fakultas ini dikembangkan tradisi dari kejeniusan futurologist atau “weruhsakdurungewinarah” dan penglihatan pada jangkauan masa lalu, masa kini plus masa depan. Jenis ilmu pengetahuan ini akan digeluti, diternak dan dikembangkan secara komprehensif dan maksimal guna membimbing kehidupan manusia Pancasila dan menciptakan peradaban baru yang berkeadaban- berkemanusiaan-berkeadilan-berkesejahteraan. Inilah fakultas yang membedakan Universitas Nusantara dengan kampus lainnya. Fakultas ini menjadi unggulan dan ultima bagi berdirinya manusia atlantik, insan Pancasila dan agensi nusantara di masa depan.

 



Fakultas ini bertumpu pada seni dunia. Tentu seni yang memiliki daya cipta-karsa-kreasi dan karya. Dan, tentu bertumpu pada musik. Sebab, music adalah energy tanpa batas yang melibatkan melodi, vokal, ritme, suara serta tempo yang dapat menjadi nyawa kedua manusia karena mampu menjadikan seseorang termotivasi, tersemangati, mempunyai ambisi, lebih tenang, lebih konsentrasi bahkan mampu mengurangi penderitaan batin. Seni ini menjadi konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia.


Seni merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi seni yang mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.


Sedangkan spiritualitas sejatinya adalah spirit pada kemanusiaan sehingga tugas pokoknya adalah memanusiakan manusia. Spirit yang menghasilkan kehidupan spiritual (sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin yang benar-pener).

 

Tentu saja, definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan dengan diri sendiri), antar personal (hubungan dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan dengan kekuatan tertinggi).

 

Dengan kehadiran fakultas ini, kami berharap tak kering batin dalam mewarnai Indonesia. Fakultas ini menjadi keniscayaan bagi hadirnya manusia dan universitas nusantara di Indonesia.

 


 

Ini jenis fakultas yang akan memproduksi literasi ekonomi politik konstitusi (constitutional political economics) ataupun konstitusi ekonomi yang akan merumuskan lima masalah penting:

  1.  Soal gagasan. Yaitu apa alasan dan bagaimana itu dikonstitusikan;
  2.  Soal kausalitas. Yaitu apa sebab dan akibat dari munculnya gagasan tersebut;
  3.  Soal konsekwensi. Yaitu apa antisipasi plus solusi dari berbagai persoalan yang muncul;
  4.  Soal keidealan. Yaitu apa lembaga yang perlu untuk mencapai keadilan dan kemerataan;
  5.  Soal perencanaan. Yaitu lembaga konstitusional mana yang terhebat untuk merencanakan dan mengeksekusi setiap ada kendala di warga negara.

Di negara mana pun, konstitusi ekonomi merupakan perangkat peraturan tertinggi yang menjadi dasar setiap kebijakan ekonomi. Sebab, konstitusi ekonomi mengatur sejak soal penguasaan dan kepemilikan kekayaan sumberdaya alam, hak milik perorangan, hingga peran negara dan perusahaan negara (BUMN) dalam kegiatan usaha yang berujung pada “kemakmuran- kesejahteraanbersama.”

 

Tentu, selain menjadi konstitusi politik, Pancasila dan UUD 1945 merupakan konstitusi ekonomi. Dus, ia merupakan rujukan utama dalam setiap kegiatan kenegaraan, kemasyarakatan, serta kegiatan usaha. Semua kebijakan ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam bentuk undang-undang tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

 

Dalam sejarahnya, ide konstitusi ekonomi mudah diterima di negara-negara yang menganut sistem hukum civil law di negara- negara Eropa Kontinental. Hal ini karena tradisi mereka cenderung membuat pengaturan yang bersifat tertulis, termasuk di bidang perekonomian.


Karenanya, fakultas ini menjadi keharusan bagi kokohnya manusia atlantik, insan Pancasila dan agensi nusantara di Universitas Nusantara karena kemampuannya melegislasikan pikiran dan ucapan menjadi realisasi dan tradisi. 

 



Fakultas ini akan memastikan mahasiswanya memahami bahwa Pancasila adalah sumber peradaban dan dasar negara kita. Ia juga petunjuk kita dalam berbangsa-bernegara sehingga kedudukannya bagi warganegara adalah sebagai budaya kewargaan.

 

Dus, bagi Indonesia menjadi extra ecclesiam nulla pancasila. Mengapa pancasila menjadi budaya warga? Karena sebelum disahkan menjadi dasar negara, nilai-nilai tersebut telah ada dalam kehidupan bangsa Indonesia. Nilai-nilai itu berupa nilai adat istiadat, suku, kebudayaan dan nilai agama. Para pendiri negara kemudian mengangkat nilai-nilai tersebut dan merumuskannya secara musyawarah mufakat berdasarkan moral yang luhur malalui sidang BPUPKI, Panitia Sembilan, dan sidang PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) menjadi lima yang satu dan satu yang lima dalam kehidupan kita semua.

 

Pancasila merupakan puncak kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat bernilai. Sesuatu dikatakan bernilai apabila berguna (nilai guna), berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral), dan religius (nilai agama).

 

Nilai-nilai pancasila sebagai budaya bangsa Indonesia adalah Pertama berketuhanan. Dalam sila ini terdapat nilai rohani yang mengatur hubungan negara dan agama, hubungan manusia dengan Tuhan, alam raya serta nilai hak asasi manusia. 

 

Kedua, berkemanusiaan. Dalam sila ini terkandung nilai cinta kasih, nilai kesopanan, membela kebenaran, kecerdasan dan menghormati orang lain. 

 

Ketiga, berpersatuan. Dalam sila ini terkandung nilai yang menjunjung tinggi tradisi perjuangan dan kerelaan untuk berkorban serta menjaga kehormatan bangsa dan negara. Persatuan adalah alat sekaligus cita-cita kita berbangsa.

 

Keempat, berkerakyatan. Dalam sila ini terkandung nilai agar manusia Indonesia menjunjung tinggi tanggungjawab terhadap keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Juga tanggungjawab terhadap Tuhan dengan cara menegakkan kebenaran, keadilan, kehidupan yang bebas, adil, dan sejahtera.  

 

Kelima, berkeadilan. Dalam sila ini terkandung nilai keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala bidang kehidupan baik jasmani maupun rohani. Nilai-nilai dalam sila ini meliputi keselarasan,keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta nilai kedermawanan terhadap sesama. Kelima nilai itu berlaku statis yang terjilid dengan empat program dinamis: melindungi, mensejahterakan, mencerdaskan dan mentertibkan.

 

Fakultas ini menjadi istimewa bagi kehadiran Universitas Nusantara di masa kini dan mendatang.




Fakultas ini lahir dari kesadaran atlantik dan nusantara yang terjajah. Terjajah via jalur laut yang aksiologinya perampokan besar-besaran pada empat hal: rempah, herbal, emas dan modal nuklir. Lahir karena pertanyaan, mengapa keempat pengetahuan ini tak menjadi inti kurikulum kita di sekolah, baik formal, informal maupun nonformal. Pantas jika kekayaan itu belum menjadi milik kita. Sebaliknya terus menjadi kekayaan penjajah penjarah yang tidak tak terhentikan.

 

Maka, merevitalisasinya bukan hanya penting di saat genting tetapi juga merupakan revolusi yang kelima. Tentu agar transformasi negara-bangsa pancasila mengemuka. Tanpa merevitalisasinya dalam kehidupan kenegaraan, kita sesungguhnya tak layak disebut manusia. Apalagi menyebut diri sebagai negara merdeka.

 

Rempah adalah tumbuhan beraroma yang digunakan untuk menjeniuskan manusia. Para penikmatnya menggunakan sebagai pengawet dan bumbu dalam masakan. Dalam semua rempah terdapat saripati kehidupan yang membuat penikmatnya merasakan kehidupan adiluhung. Karenanya, rempah-rempah digunakan untuk pengobatan, kesembuhan, relaksasi, status sosial dan kesehatan. Rempah-rempah biasanya dibedakan dengan tanaman lain yang digunakan untuk tujuan yang mirip, seperti tanaman obat, sayuran beraroma dan buah kering. Karena fungsinya, ia merupakan barang dagangan paling berharga pada zaman prakolonial.

 

Rempah-rempah adalah alasan mengapa penjelajah Portugis Vasco Da Gama mencapai India dan Maluku. VOC dan Belanda menjajah Indonesia. Spanyol menjajah Pilipina, dll.

 

Lebih dalam dari rempah adalah herbal. Ia adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai lebih dalam pengobatan. Dengan kata lain, semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal.

 

Herbal disebut juga sebagai tanaman dewa obat, sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif yang tak punya efek-samping. Rempah dan herbal merupakan kekayaan abadi yang kita punyai. Dari keduanya, potensi kekayaan yang dapat kita peroleh adalah 500 Triliun per tahun. Fakultas ini menjadi penyempurna atas kehadiran Universitas Nusantara di masa genting dan penting.


 


 

Ini fakultas jati diri. Sebab, tanpa ingatan, tak ada masa lalu. Tanpa gagasan, tak ada masa kini. Tanpa harapan, tak ada masa depan. Manusia Indonesia dan negara-negara postkolonial kini menghadapi punahnya ingatan dan hancurnya harapan. Padahal, tanpa hadirnya ingatan dan harapan, negara bagaikan tubuh tanpa nalar. Goyah dan tak tentu arah.

 

Di sini, subtansi kemerdekaan akan menemukan relevansinya jika kita menghadirkan “politik ingatan” dan “politik harapan.” Sebab tanpa keduanya, kemerdekaan menjadi irrelevan: pekik paria dan nestapa; takbir tanpa kebesaran; Muhammad tanpa Makkah.

 

Politik ingatan yang hadir akan memberikan waktu kebersamaan dan kesatuan tujuan serta kebermaknaan. Karena itu, kita jadi ingat bahwa Indonesia adalah negara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia dan Benua Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Negeri Bahari terkaya SDAnya.

 

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari kurang lebih 17.000 pulau. Oleh karena itu, Indonesia disebut juga sebagai Nusantara. Bagi Indonesia, tujuan negara terdapat dalam alinea keempat pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu: 1)Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2)Memajukan kesejahteraan umum; 3)Mencerdaskan kehidupan bangsa; 4)Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

 

Dengan kesadaran itu, model pembangunannya dari pinggiran, menyeluruh, merata, lautan-daratan-udara, keberlanjutan dan pelestarian lingkungan, bhineka, multikultural, serbuksari, serta hibrida. Inilah nalar sadar waktu karena kita mewarisi Singasari, Sriwijaya, Padjajaran dan Majapahit sebagai bangsa bahari.

 

Tetapi, itu semua tak akan digdaya di zaman global kecuali tumbuhnya prakarsa modernitas. Sebuah prakarsa hidup yang bersendikan iptek dan imtak hingga menjadi tradisi. Satu peradaban rasionalistis yang humanis dan humanis yang rasionalistis.

 

Singkatnya, politik ingatan itu membawa konsekwensi bagi terbentuknya negara kelautan modern, poros maritim dunia, jalur rempah-herbal-emas-nuklir Nusantara, sehingga dunia bagian dari Indonesia: bukan sebaliknya. 

 

Sementara politik harapan mendesain kita pada upaya raksasa menghadirkan ideologi dunia yang akumulatif. Pancasila; keadaban publik; civilitas agnostik, subtantif-progresif; nasionalisme berkeadaban. Satu ide yang mengerjakan lima dentuman peradaban agung:

  1.  Mengelola hasrat untuk mencapai konsensus
  2.  Mencapai kedaulatan bersama
  3.  Memelihara dan mengembangkan keaslian budaya;
  4.  Mentradisikan kemandirian dan kerjasama
  5.  Mencapai kehormatan dan kemartabatan bersama.
 



Listrik adalah jantung teknik dan industri. Mustahil industri tanpa listrik. Dari dulu dan sampai masa depan, listrik akan terus menjadi episentrum kemajuan peradaban. Maka, menguasainya adalah menjaga, mengatur dan memajukan peradaban; mentradisikan akal pikiran; memastikan kepastian-kepastian. 

 

Mengapa? Karena teknik elektrik merupakan bidang ilmu yang mempelajari listrik dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa yang berada di fakultas ini akan dibekali dengan ilmu dan pengetahuan seputar konsep, perancangan, pengembangan, serta produksi perangkat listrik dan elektronik. Mereka akan banyak membahas metode pembangkit dengan sumber energi baru, metode penyimpanan energi, dan metode kontrol penghematan energi.

 

Fakultas ini mencetak isinyur listrik sebagai kaum profesional yang memegang peranan penting dalam mengembangkan dan memajukan teknologi tinggi dalam dunia komputer, laser, penjelajahan angkasa, telekomunikasi, energi, dan aplikasi lainnya dari perangkat dan sistem elektronik.

 

Teknik listrik bekerja sama dengan insinyur dari area lain seperti teknik kimia, teknik mesin, dan teknik sipil untuk merancang, mengembangkan, dan membantu produksi berbagai macam produk dan jasa seperti sistem distribusi energi, komputer pribadi, sistem satelit, radio genggam, sistem radar, mobil listrik, jantung buatan, dan lain-lain yang melibatkan komponen listrik dan elektronik.

 

Singkatnya, fakultas ini akan bergerak dari pengetahuan dan keahlian, terus mengasah kemampuan mendesain sistem, meningkatkan kemampuan eksperimentasi, melakukan analisis, memecahkan masalah bidang rekayasa teknik, mentradisikan pemamhaman matematika, fisika dan kimia.

 

Insinyur teknik elektro akan bekerja di berbagai bidang industri. Mulai dari teknisi komunikasi, teknisi sonar dan radar, spesialis sistem jaringan, hingga ahli robotik, industri telekomunikasi, manufaktur, pembangkit listrik, IT, hingga pertambangan, satelit, industri air, laut, udara dan perminyakan.

 

Di kampus Nusantara, akan disemai tradisi yang mengakar di mana mahasiswa akan menjadi manusia yang super teliti dan detail. Mereka suka analisis, riset data, sangat tekun, terstruktur, serta senang bekerja sendiri maupun team baik di laboratorium maupun lapangan, serta mencintai Indonesia agar menjadi peradaban besar dan jenius.




Perang ekonomi mutakhir sedang berada di udara, di seputar dirgantara. Tekhnologi dan industri terbaru juga sedang berkembang di udara. Maka, siapa menguasai dirgantara, ia juga akan mengontrol dunia. Indonesia punya visi soal tersebut karena wilayah udaranya panjang dan luas sekali.


Dengan menguasai dirgantara, maka salah satu fiilosofi kampus ini adalah mentradisikan keberanian, kesatria, kejujuran, keuletan, kecermatan, detil dan semangat mengabdi pada sesama.


Kita tahu, dirgantara ialah ruang yang ada di sekeliling dan melingkupi bumi, terdiri atas ruang udara dan antariksa. Kata ini digunakan untuk merujuk pada industri yang meneliti, merancang, membuat, dan meluncurkan dan memelihara kendaraan yang terbang ke angkasa. Dirgantara adalah istilah yang luas, yang digunakan di bidang komersial, industri dan militer.


Fakultas ini juga dirancang membuat komunitas epistemik yang mampu memproduk peralatan dan komponen teknis seperti satelit dan wahana antariksa. Kita akan bekerjasama dengan perusahaan internasional yang sudah mendahului seperti Lockheed Martin, Northrop Grumman, EADS, Boeing dan PTDI. Juga join dengan banyak negara yang memiliki perusahaan transportasi, seperti Air France, Air India, JAL dll.


Karena itu, lulusan fakultas dirgantara dipersiapkan menjadi konseptor dan pembuat sistem dalam bidang rangka pesawat terbang dan memiliki kualifikasi kemampuan dan pengetahuan tentang perangkat keras pesawat terbang yang berhubungan dengan perkembangan teknologi kedirgantaraan dalam dunia penerbangan lebih khusus lagi diarahkan untuk mengembangkan teknologi UAV.


Tentu saja, mereka juga berkemampuan melakukan analisis perawatan pesawat terbang, menerapkan dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, bekerjasama secara efektif untuk meningkatkan produktivitas, bersikap profesional, beretika dan bertanggung jawab sosial serta berwawasan luas dalam menyikapi perkembangan teknologi, serta berkomitmen terhadap peningkatan kualitas suatu proses perkembangan teknologi


Singkatnya, di kampus kita akan diproduksi agensi-agensi Gatotkaca, seorang tokoh legendaris yang mampu “terbang” untuk menemukan solusi dari jutaan problem bangsa dan negaranya. 




Di Indonesia, ini fakultas purba tetapi sangat penting. Sebab, pangan adalah hidup matinya peradaban, kokoh tidaknya suatu bangsa, kuat tidaknya sebuah negara, serta waras tidaknya suatu pemerintahan.
Setiap waktu, kita dipastikan akan berkompetisi memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri ataupun di negara lainnya. Pastinya, negara yang tidak memiliki kedaulatan pangan pasti akan tergilas oleh negara yang sudah berdaulat pangannya.


Perang memperebutkan pangan adalah aksi suatu negara atau aliansi negara yang berupaya mendominasi kebutuhan pangan di negara lainnya. Artinya, akan ada negara yang mengatur dan ada negara yang diatur kondisi dan situasi pangannya. Seperti perang tekhnologi, tentu saja.


Dus, negara yang memiliki strategi kebijakan pangan yang jitu dipastikan memenangi pertarungan dan memiliki pengaruh terhadap negara-negara lainnya. Artinya, negara yang menguasai pangan akan menguasai dunia!


Di sekitar kita kini (2021), kurang lebih setengah miliar perut (tepatnya 570 juta jiwa) setiap harinya membutuhkan pangan. Dari 10 negara ASEAN, Indonesia adalah negara dengan jumlah perut terbanyak (42,43 persen dari total penduduk di ASEAN) untuk dipenuhi kebutuhan pangannya. Disusul Filipina (15,41 persen), Vietnam (14,65 persen), dan Thailand (11,48 persen).


Angka itu akan terus bertambah karena tingkat kelahiran kita lebih produktif dari angka kematian. Karenanya, mencetak agensi petani modern itu keniscayaan. Kita akan membuat komunitas pelaku agronomi yang berfilsafat dan memiliki moral plus etika yang tinggi, bijaksana serta senantiasa mengedepankan kebenaran dalam setiap tindakan agronomi yang dilakukan di lapangan. Prinsip yang dikedepankan adalah tindakan agronomi yang bijak dan benar.  Benar dalam teknik budidaya serta bijak pada lingkungan dan makhluk lain di sekitarnya. Mereka juga adaptif dengan modernitas.


Dus, pertanian modern adalah praktik pertanian yang menggunakan ilmu dan teknologi terkini untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas proses sekaligus mengurangi input sumber daya alam seperti lahan, air, dan energi. Pertanian ini melibatkan penggunaan berbagai mesin, rekayasa bibit, sistem informasi, dan lainnya.


Di kampus kita, fakultas pertanian modern menjadi urat nadi penjaga stabilitas kedaulatan negara dengan mendaulatkan pangan. Dengan pangan yang swasembada dan dengan agensi pancasilais, kita akan terus menjadi raya yang simpatik.

***


 

Demikianlah Sembilan fakultas di atas akan membuat hilir dari tujuan hadirnya Universitas Nusantara;  terciptanya manusia Indonesia yang merdeka, mandiri, modern dan martabatif (4M). Kemerdekaan didefinisikan sebagai bebas dari keterjajahan dan bebas untuk berdaulat menentukan arah dan tujuan kehidupannya.


Mandiri didefinisikan sebagai keinginan untuk selalu bernalar bebas, berbuat atas dorongan kecerdasannya sendiri, merasa yakin akan kejeniusan dan kemampuannya, mampu mengatasi masalah dengan cepat, tepat dan pener, memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa mental mengemis, anti pengkhianatan kemanusiaan semesta.


Modern didefinisikan sebagai kondisi jenius dan interdependen dalam menyelesaikan problema terbaru yang selalu muncul dan berkreasi secara nalar. Sedang martabatif didefinisikan sebagai kondisi saling menghargai sesama seluruh alam raya.




0 comments:

Post a Comment