INDONESIA RAYA - Yudhie Haryono


Jika ingin tahu "gagasan Indonesia" yg subtantif, bacalah teks lagu Indonesia Raya karya WR Soepratman. Kita tahu, ia adlh pejuang tangguh pengusir penjajahan Belanda. Kritik dan revolusinya dituangkan dalam buku "Perawan Desa." Sayangnya, buku itu disita, dilarang dan dibakar oleh pemerintah Belanda.

Saking seringnya bergerilya, W.R. Soepratman tidak beristri, serta tidak pernah mengangkat anak. Sewaktu tinggal di Makassar, ia memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik. Akhirnya pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu. Ketika tinggal di Jakarta, ia membaca karangan dalam majalah Timbul yg menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan. Lalu, ia tertantang dan mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya, saat berada di Bandung, pada usia 21 tahun. Dan, pada malam penutupan Kongres Pemuda, tanggal 28 Oktober 1928, ia memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka, mandiri, modern dan martabatif.

Sesudah merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa. Tetapi, pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan. Hal ini krn ia meninggal umur 35 thn pada 17 Agustus 1938 karena sakit akibat penjara oleh Belanda. Pesannya sangat jelas: Bangunlah Jiwanya (mental, karakter, kepribadian) baru Bangunlah Badannya (infrastruktur, struktur, fisik).

Sayang, elite kita tak paham gagasannya. Gak mengerti idenya. Tak hirau pesannya. Mereka hanya tahu indonesia tapi tak mengerti raya. Tuan-tuan penguasa, apakah kalian mengerti? Kami menunggu aksi.
***

0 comments:

Post a Comment