KOSONG-MELOMPONG - Yudhie Haryono


Di republik ini sudah dan akan terus datang kepada kita, di mana orang tidak lagi mempedulikan dari mana ia mendapatkan harta kekayaan dan pangkat (jalan halal atau jalan haram): mencuri jadi tradisi, menipu jadi kebanggaan, berkhianat jadi profesi dan berkuasa dengan culas. Kini yang sakral habis oleh ketamakan dalam segala hal. Dari tamak, oleh rakus dan untuk kesesatan sudah menjadi keseharian kita semua.

Kalian tahu mengapa ulama, ekonom, ilmuwan dan mahasiswa/i kini tak dianggap mengerikan oleh negara? Tidak dikagumi ummatnya? Tidak mencerahkan zamannya?

Karena mereka terlalu sederhana tesisnya. Tanpa dentuman. Tanpa hal-hal yang menggetarkan. Bukan kerja raksasa.

Yang mereka omongkan hanya pinggiran, buih dan kulitnya saja. Yang mereka perdebatkan hanya ritual. Yang mereka bela hanya fotamorgana. Yang mereka tulis hanya selebritas. Yang mereka gunjingkan hanya nafsu dunia: ketundukan pada yang profan (harta, tahta, wanita). 

Seandainya profesi ataupun pilihan hidup mereka hanya mengajarkan ahlak tanpa jihad; pengetahuan tanpa tindakan; epistemologi tanpa aksiologi; gagasan tanpa realisasi maka para penguasa (struktur dan modal--oligark dan kleptokrat) tidak akan pernah memusuhi dan gentar terhadap mereka.

Sebaliknya mereka akan dipelihara: dibayar setinggi langit, diberi fasilitas dunia, digerayangi alat-alat kelaminnya.

Padahal, ide dan misi besar mereka harusnya memuliakan sesama yang dianggap paling hina, yang ditindas, yang diperkosa, yang dipariakan, yang dibelenggu.

Mereka seharusnya menghancurkan dominasi kekuasaan kaum kolonial dan neoliberal (lokal dan internasional) yang selama ini berbahagia di atas penderitaan kaum tertindas.

Mereka harusnya menikam mati koloni atas kaum miskin oleh begundal, kriminal dan sundal. Itulah tugas suci sesungguhnya.

Singkatnya, dua tugas sucinya: melenyapkan penjajahan dan merubah warisan arsitektur kolonial.

Masih layakkah kalian menyandang predikat ulama, romo, bikku, ekonom, ilmuwan dan mahasiswa? Tidak sama sekali. Sebab pikiran, omongan dan tindakan kalian menjijikan sekali. Bersekutu dan tersogok terus oleh para penjahat biadab.

***

0 comments:

Post a Comment