SEARCH ENGINE ITU BERNAMA "CAKRAWALA" - Bustanul Iman


BAGIAN I

Banyak yang tak menyadari betapa  di zaman yang serba virtual ini kita akan menemukan sebuah kerentanan.  Semua orang nyaris bergantung pada gadget yang bahkan perangkat lunaknya produk negara lain.

Semua aktivitas dan habitus yang menjadi trend semua orang menggunakan media dan produk teknologi. Baik dalam berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan bahkan menyimpan data.

Salah satu instrumen teknologi sebagai pendukung nya adalah “Search Engine”. Ia merupakan mesin pencarian informasi. Jutaan manusia, bahkan miliaran manusia bergantung pada teknologi itu dalam memudahkan berbagai aktivitasnya.

Melacak awal berdirinya mesin pencarian (search engine) seperti Google, Yandex & Baidu, Bing. Terutama Google yang dominan dari semua search engine yang ada di dunia. 

Dalam “The Anatomy of a Large-Schale Hypertextual Web Search Engine” yang ditulis oleh Sergey Brin dan Lawrence Page. Karya tulis ilmiah yang kelak menjadi produk raksasa Google.

PageRank yang menjadi ruh nya, tercipta setelah riset atas 518 juta laman web. PageRank adalah algoritma yang didesain untuk memprioritaskan suatu laman web dibandingkan laman web lain. 

Teknisnya, PageRank mengukur seberapa objektif dan relevan link yang ditautkan oleh suatu laman. Makin objektif dan relevan, maka makin besar kemungkinan suatu laman web memiliki posisioning atas hasil pencarian. Lebih berkualitas dibanding dengan standard vector space. 

Kini, hasil dari riset itu menjadi gelombang kekuatan dalam medan pertempuran modern di zaman yang kian mudah untuk dilipat-lipat. Kerja keras yang mengoptimalkan cipta, rasa dan karsa.

Meyusul Rusia dengan Yandex, Tiongkok dengan Baidhu yang merupakan “Will” untuk meng anti-tesis efek domino Google. Prosesnya nyaris sama. Mengkonsolidir teknolog dengan pusat studi algoritma sebagai pembanding dan uji coba.

Indonesia harus segera siuman. Untuk menitik beratkan sebagian daya upaya nya untuk memberi dukungan atau memberi kesempatan saja pada pusat studi, academy komunitas dan public space yang sudah tak tahan lagi menyaksikan ketergantungan dalam situasi ini. Situasi yang cukup inferior dalam tatap muka dan resonansi teknologi.

Ada banyak hal yang bisa dilakukan jika search engine kita mengkonstruksi sendiri. Dari beberapa hal itu adalah mengamankan data pengguna. Rahasia negara dan kemananan. Serta memulihkan situasi “ketergantungan” yang sedikit demi sedikit kita reduksi. Tentu itu juga didukung dengan Big Data yang terkoordinir. 

Riset akan dimulai dari menyusun ulang Algoritma pemrograman yang enigmatis. Menuju Cakrawala yang menyala dan mendunia. Keinginan dan tekad sudah bulat. Menghantarkan Bangsa yang berdaulat penuh martabat.


***

Penulis adalah Creator Produk Ranah Maya Dwipantara

0 comments:

Post a Comment