KEDAULATAN ENERGI - Yudhie Haryono


Tulisan ini khusus buat Presiden Republik Indonesia yang baik. Ketikan yang diketik saat air mataku habis dan darahku telah tertimpa kekeringan.

Tragis. Tetapi, ketikan ini boleh juga dibaca oleh teman-teman yang punya hasrat membuat protokol swasembada energi demi kemuliaan pertiwi.

Banyak elite dan mahasiswa/i bertanya padaku, "adakah road map Indonesia yang aman karena tak melawan jalur sutra dan jalur orientalis?" Kujawab ada. Dan, itu di jalur energi.

Ini juga merupakan potensi penggemukan APBN yang super dahsyat, aman, efesien dan tak menganggu oligarki-asu di republik kita. Kujamin.

Kita tahu, Indonesia kaya akan cadangan nuklir. Menurut catatan BATAN, kita memiliki cadangan 70.000 ton uranium dan 210.000-280.000 ton thorium. Bahan thorium tergolong nuklir ramah lingkungan. Tentu ini merupakan salah satu sumber energi alternatif yang harus dilirik Indonesia.

Thorium tidak mengeluarkan emisi apapun. Densitas energinya sangat tinggi dan energi yang dihasilkannya sangat murah. Kantong rakyat mampu menjangkaunya.

Thorium akan mengakhiri pengunaan bahan bakar berbasis fosil seperti minyak dan batubara selamanya karena di masa depan kendaraan, kapal laut bahkan pesawat terbang dapat memakai thorium sebagai bahan bakar.

Carla Rubbia, pemenang hadiah Nobel Fisika dan Direktur CERN (Lembaga Riset Nuklir Eropa) mengatakan dalam Konprensi Thorium Internasional 2013, "ada 4500 kali lebih banyak energi yang terkandung dalam thorium daripada seluruh sumberdaya energi fossil di gabungkan, dan itu yang membuat energi thorium dapat berkelanjutan."

Menurut Rubbia cadangan thorium di Bumi cukup untuk memberikan kebutuhan energi dunia selama 20.000 tahun ke depan.

Dengan demikian, jika ini kita kerjakan maka akan mengakhiri dominasi energi BBM dan Batubara yang kotor dan menyesakkan dada. Menurut riset BATAN, cadagangan thorium di Bangka saja tidak akan habis untuk 1000 tahun. Sebab, 1 ton thorium eqivalen 3.5 Juta ton batubara.

Jadi, kita mau swasembada energi atau tetap konsumen yang tak mensyukuri SDA dalam negeri? Atau, apa proposal kalian? Aku tunggu sambil siapkan revolusi.(*)

0 comments:

Post a Comment