Proposal Riset dan Film Dokumenter, TAMAN KERAJAAN DI NUSANTARA - Yudhie Haryono


Jika kita ingin tahu hal riil Indonesia di masa kini, datanglah ke TMII (Taman Mini Indonesia). Tetapi, jika ingin tahu seperti apa Indonesia di masa lalu, kita harus ke mana? Ke TKN (Taman Kerajaan Nusantara).

TKN ini akan menyajikan seluruh replika, warisan pemikiran dan budaya kerajaan, kesultanan dan kadatuan yang pernah ada dan yang masih eksis. Apa gunanya? Sebagai media pembelajaran dan kaca benggala. Bagaimana mereka lahir, tumbuh dan runtuh.

Kita tahu, sejarah tentang kerajaan-kerajaan di Nusantara masih terekam dengan baik di masyarakat. Terutama kerajaan yang eksis sejak abad ke-4. Walau akhir-akhir ini mulai ditemukan bukti-bukti baru peradaban sebelumnya (Atlantik dan Lemuria).

Masa itu (abad awal masehi) agama Hindu dan Buddha menyebar ke seluruh pelosok negeri dan berkembang hingga abad ke-15. Setelah kerajaan Hindu dan Buddha lengser, mulai bermunculanlah kerajaan Islam yang berbarengan dengan masuknya Belanda dan melakukan kolonialisasi di negeri ini selama ratusan tahun (meski baru 25 tahun terakhir Belanda bisa menguasai seluruh daerah di Indonesia).

Banyak peninggalan-peninggalan yang berhasil di temukan. Baik candi, prasasti hingga kitab kuno. Semuanya menunjukkan betapa di masa lalu negeri ini sangat hebat. Kerajaan di nusantara ini memiliki peradaban yang sangat membanggakan.

Kita akan membuat film dokumenter sebelum membuat taman kerajaan nusantara yang riil. Berikut beberapa kerajaan besar di Nusantara yang akan kita buat filmnya sebagai pilot projek.

  1. Kerajaan Aceh (Sumatra)
  2. Kaprabon Cirebon (Jawa)
  3. Kerajaan Klungkung (Bali)
  4. Kerajaan Pagatan (Kalsel)
  5. Kerajaan Bone (Sulawesi)
  6. Kerajaan Hittu (Maluku)
  7. Kerajaan Wertuar (Papua)

Tentu saja, belajar dari mereka itu penting. Sebab, beberapa topik yang kita hadapi, sudah mereka lewati. Misalnya topik jender. Fakta sejarah menunjukkan bahwa posisi wanita yang setara dengan pria sudah terjadi bahkan sejak ribuan tahun lalu, ketika Nusantara masih terdiri atas banyak kerajaan. Pada era itu, ada sejumlah kerajaan yang dipimpin oleh raja putri, sebutan untuk raja wanita. 

Bahkan, beberapa dari raja putri ini memiliki jejak sejarah yang kuat hingga tercatat dalam berita dan ada dalam prasasti.

Misalnya seperti Ratu Jay Shima, raja wanita pertama yang menjadi penguasa di Kerajaan Kalingga pada tahun 674 M sampai 695 M. Lalu ada Tribhuwana Wijayatunggadewi, raja putri Kerajaan Majapahit tahun 1328-1351, hingga Ratu Wa Kaa Kaa dari Kerajaan Buton yang memimpin dari tahun 1332-1366.

Singkatnya, media pembelajaran untuk kita semua itu penting dan dapat kita ambil dari sejarah masa lalu. Di sini argumen membuat taman kerajaan nusantara dan membuat film dokumenternya menjadi penting. Kebetulan buku eksiklopedia kerajaan sudah kami buat sebagai modal awal.

***

0 comments:

Post a Comment