TENTANG KEBUNTUAN - Yudhie Haryono


Apa jawaban "islam" terhadap "bisnis haram" (shadow economic) yang mencengkeram negara? Tidak ada. Apa jawaban "kapitalisme, sosialisme, enviromentalisme, neoliberalisme dan pancasilaisme terhadap bisnis haram yang kini mencengkeram kekuasaan sebuah bangsa?" Tidak ada.

Semua isme di Indonesia tidak memberikan jawaban yang adekuat. Kalah. Bingung dan sekarat. Itu fakta.

Kini, sadar atau tidak, diakui atau tidak, Indonesia sedang mengalami kuldesak: jalan buntu dari kekuasaan tumpul dan mandul akibat cengkraman pemodal bisnis haram.

Para pemodal yang mengalokasikan dan mengakumulasi harta dari bisnis narkoba, judi, prostitusi, penyelundupan dan penggelapan pajak. Para bisnisman haram yang hidupnya dilindungi para jendral, rokhaniawan dan para akademisi bayaran.

Singkatnya, kini terlalu banyak warganegara kita yang menjadi penjahat sehingga “alienated” dari problema subtantif negaranya. Inilah sebab Indonesia tandus dari ide-ide besar yang berdentum. Kalaupun ada, masih kurang efektif dan efisien untuk dilaksanakan.

Sudah begitu, kita bangga mewarisi tradisi-tradisi terburuk dari penjajahan, agama pariferal dan ekonomi terbrutal sepanjang sejarah kehidupan. Warisan destruktif, agensi brooker, kekuasaan bandit, dominasi bisnis haram dan ketiadaan ilmuwan asketis adalah potret kita semua.

Ekonomnya mempermiskin warganegara. Dokternya menternakkan penyakit. Bankkersnya patgulipat. Hakim, jaksa dan polisi menghancurkan hukum. Rokhaniawan menjual murah umatnya. Elite pemerintah menjadi budak perutnya kolonial modern. Ilmuwannya melumpuhkan pengetahuan. Kaum mudanya limbo.

So, what can we do for Indonesia?


***

0 comments:

Post a Comment