KIRI DAN KRITIS BUKAN KARENA KERE - Yudhie Jaryono



Dan, di atas segalanya, kritisisme lahir kokoh jika apa yang ia makan adalah makanan halal. You are what you eat. Jika suara-suara kritis hilang, ada baiknya kita cek, makanan apa yang telah mereka telan. Jika seseorang sejak awal diam dan membebek apalagi menjilat, besar kemungkinan makanan haram telah lama ia telan dari ortunya, bahkan sejak dari perut ibunya.

Membaca kalimat-kalimat kalian soal pengkhianatan intelektual, aku ingat ketikan Karl Marx, "jangan pernah berharap kaum kapitalis akan memperjuangkan nasib kaum miskin dalam pesta-pesta makan malam mereka dengan anggur merahnya." Jika ini hipotesanya, kita bisa apa? Masak cuma berdoa? Entahlah.

***

0 comments:

Post a Comment