TENTANG CRANK: MEREKA YANG MENYEMPAL - Yudhie Haryono



Yang bergerak, tak kan banyak. Yang bernalar, tak kan terkapar. Tapi di Indonesia semua jadi anomali-abnormal. Limbo. Yang baru tak kunjung datang; yang lama tak mati-mati. Orde baru sebagai sistem terjahat merubah diri, mengkonsolidasi; orde reformasi sebagai koreksi diisi para begundal kolonial, mengkhianati bumi.

Tak ayal, tegaknya konstitusi hanya mimpi. Rakyat miskin dimiskinkan. Rakyat kaya dikayakan. Kaum terpelajar ditidurkan. Agamawan dimimpikan. Semua kini dalam kuasa tak kuasa: tuna angka.

Sungguh. Di negara ini, orang cerdas itu terbatas. Orang jenius itu misterius. Tapi keduanya punya ciri hampir mirip: melawan ketidakadilan; menghadirkan kemerdekaan; memproduksi kemandirian.

Keduanya menghancurkan struktur lama yang menindas. Keduanya tak dipahami oleh orang kebanyakan (awam). Keduanya dimusuhi kaki tangan begundal kolonial. Keduanya musuh dan momok bagi pemuas nafsu diri dan kelompoknya.

Kalau kalian belum melawan, kalian pasti belum cerdas apalagi jenius. Masih orang awam; yang bodoh dan dibodohi; yang budak dan melayani. Apalagi kalau kalian memusuhi warganegara sendiri, kalian hanya budaknya begundal.

Padahal, tidak jadi manusia nusantara jika belum menikam mati begundal kolonial di republik ini.

Apakah pendidikanmu membuatmu cerdas? Belum.

Apakah agamamu membuatmu jenius? Belum.

Apakah pemerintahanmu membuatmu merdeka? Belum.

Apakah masyarakatmu membuatmu mandiri? Belum.

Lalu? Inilah kondisi postkolonial. Pendidikanmu, agamamu, pemerintahanmu, masyarakatmu hanya jadi sekrup bagi berlangsungnya neoliberal. Terjajah dan menangis secara tragis. Miskin tanpa kesadaran. Terkutuk tanpa kikuk.

Padahal, sejarah telah menulis bahwa sesungguhnya alam raya mencintai orang-orang yang berkerja dan revolusi di jalan kearifan dalam barisan yang teratur; bhineka tunggal ika.

Maka, mereka semestinya seperti bangunan yang tersusun kokoh, bekerja bersama, gotong-royong, asih asuh dan merayakan kemanusiaan. Tanpa kerjasama dalam barisan, kalian akan hancur dan dijajah seperti umat-umat sebelumnya yang suka bertengkar dan bercerai berai.

***

0 comments:

Post a Comment