KISAH FIKTIF - Yudhie Haryono




Cerita ini benar. Dan, benar cerita ini. Kalau salah, tolong anggap benar. Ya. Cerita ini 30 tahun yang lalu sudah diketik. Saat itu, kawanku (salah satu konglomerat China) pernah berkata sambil bercanda, tapi mimiknya sangat serius.

Doi bergurau dan berkata sambil senyum tipis : "Apa artinya perusahaanku berlogo ular melingkar?" Kami diam tak menjawab. Lalu, doi jawab sendiri, "lama-lama Indonesian pasti punya Ooy."

Mengapa? Doi melanjutkan pertanyaannya. Kami diam. Doi menjawab sendiri ; "Olang Indonesia pintar, tapi malas bisnis, pingin uang banyak. Tinggal kasih uang, mereka baik ke kita. Sering-sering kita undang mereka makan, kita kasih angpau, tapi jangan minta apa-apa dulu. Saat mereka butuh uang untuk sekolah, kasih saja. Apa mereka mau, kasih saja.

Kalau mereka senang, kita minta apa, pasti dibantu. Nanti kalau kita sudah kuat, kuasai polri dan TNI. Kuasai aturan dan UU untuk keperluan kita. Makin kuat lagi, kuasai media. Makin kuat lagi, kuasai politik. Kalau ada yang protes, suruh habisi oleh pejabat pribumi yang sudah punya pangkat yang selalu kita bantu.

Pejabat indonesia itu (birokrat, politisi maupun TNI/Polri) suka sekali menjilat dan balas budi. Mereka tak akan lupa sama kita yang telah membantunya naik pangkat. Mereka akan tega menyiksa bangsanya sendiri kalau kita minta. Mereka lebih senang membunuh pribumi daripada melawan kita. Itulah indonesia. Maka logo naga ini akan jadi nyata."

Ini kisah lama. Kini nyata. Entah dari siapa. Entah siapa yang mengetik. Entah siapa yang memulai. Entah. Tapi nyata. Atau mata batin kita tak bisa membaca. Mirip tuan-tuan marhaen dan en.oe yang rabun sejarah.

***

0 comments:

Post a Comment