Cerpen Minggu, KAMU - Yudhie Haryono



Engkau. Adalah ketika aku menitikkan air mata tetapi kamu membalasnya dengan bergalon hujan air tuba. Engkau. Adalah ketika aku mencintaimu tetapi kamu tak peduli lagi pada kisah-kisah manusia. Engkau. Adalah ketika kamu tidak mempedulikan aku tetapi aku masih menunggumu dengan setia.

Kesadaran bumi ini kuketik saat kamu menjadi proksi teroris di rumah-rumah ibadah. Setelah tak sunggup urus ekonomi; setelah gagal menguatkan kurs rupiah; setelah menumpuk hutang; setelah takut munculnya mahatirisme; setelah bingung mencegah kekalahan. Engkau membuat teror dengan harapan.

Engkau. Adalah sang petaka besar jika aku yang membela rakyat miskin dikalahkan oleh pembela dan pelindung cina, konglomerasi hitam dan begundal kolonial.

Engkau. Adalah produsen negara plonga-plongo sehingga minus negarawan. Adanya cuma ternak penipu. Yang satu menipu via agama. Yang satu menipu via media. Kelasnya sama rendahnya.

Engkau. Adalah teror yang saat negara absen, warga berlari ke tribus dan berlindung ke doa serta bermimpi ratu adil. Atau pasang lotre dengan sejuta dupa.

Engkau. Adalah rindu rendah angin yang berkalam, "Jika tuan-tuan jadi rentenir yang panik dollar naik, kirim teroris dan buat drama di mako Brimob dan kota-kota lain. Kelar."

Minggu ini diledakkan. Ini hanya antara, kutahu. Jika nafsumu tak berhenti, engkau pasti berkhianat kembali dan kembali.

***

0 comments:

Post a Comment