Tahun 1945, Malaysia mengemis menjadi bagian dari Indonesia Merdeka. Tahun 1970, Malaysia mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya agar belajar di Indonesia.
Zaman berganti. Tahun 2000, Malaysia membuat Indonesia jadi budaknya via TKI/TKW yang dianiyaya. Lalu, tahun 2010, Malaysia menjajah Indonesia via CPU dan kebun-kebun sawitnya.
Ini semua karena presiden kita hobinya bersolek, pidato, blusukan dan menipu. Jenis pekerjaan hina karena modalnya mulut dan dengkul saja. Tanpa otak cerdas apalagi jiwa waras. Juga karena berkembangnya agama korupsi yang luwarbiyasa.
Padahal, betapa mudah menghapus tradisi korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) jika kita bersedia melakukannya:
Pertama, gunakan undang-undang pembuktian terbalik. Kedua, hukum gantung bagi mereka yang terbukti KKN. Ketiga, nasionalisasi hasil KKN agar miskin pelaku dan keluarganya.
Tak perlu ayat; tak perlu revolusi; tak perlu senjata. Yang jadi soal, elite mau enggak. Jika tak mau, bangkitlah rakyat. Ayok bersihkan.
***
0 comments:
Post a Comment