EKONOMI KONSTITUSI - Yudhie Haryono



Teman. Mari agak seriyus. Dalam dunia akademik, sesungguhnya ada beberapa sokongan dalam usaha melawan matra neoliberalis yang makin gigantik. Salah satunya dari Hyman P. Minsky. Ekonom strukturalis yang sudah lama memperingatkan "krisis buatan para pemuja pasar" dalam rangka mengakumulasi kapitalnya. Kini kita bisa menggunakan teori FIH temuannya untuk melihat volatilitas mata uang dan harga-harga barang di sekitar rezim devisa bebas dan pengiman fundamentalisme pasar syaitan.

The Financial Instability Hypothesis (FIH) has both empirical and theoretical aspects that challenge the classic precepts of Smith and Walras, who implied that the economy can be best understood by assuming that it is constantly an equilibrium-seeking and sustaining system. The theoretical argument of the FIH emerges from the characterization of the economy as a capitalist economy with extensive capital assets and a sophisticated financial system. 

In spite of the complexity of financial relations, the key determinant of system behavior remains the level of profits: the FIH incorporates a view in which aggregate demand determines profits. Hence, aggregate profits equal aggregate investment plus the government deficit. The FIH, therefore, considers the impact of debt on system behavior and also includes the manner in which debt is validated. 

Minsky identifies hedge, speculative, and Ponzi finance as distinct income-debt relations for economic units. He asserts that if hedge financing dominates, then the economy may well be an equilibrium-seeking and containing system: conversely, the greater the weight of speculative and Ponzi finance, the greater the likelihood that the economy is a "deviation-amplifying" system.

Thus, the FIH suggests that over periods of prolonged prosperity, capitalist economies tend to move from a financial structure dominated by hedge finance (stable) to a structure that increasingly emphasizes speculative and Ponzi finance (unstable). The FIH is a model of a capitalist economy that does not rely on exogenous shocks to generate business cycles of varying severity: business cycles of history are compounded out of (i) the internal dynamics of capitalist economies, and (ii) the system of interventions and regulations that are designed to keep the economy operating within reasonable bounds.

Siapakah ekonom Hyman? Sesungguhnya, Hyman Philip Minsky adalah profesor ekonomi di Universitas Washington, beraliran neo-Keynesian (strukturalis) yang percaya perlunya peran negara dalam ekonomi.

Ia memberikan analisis yang cukup menarik tentang penyebab krisis. Menurutnya, ekonomi kapitalisme, memiliki tendensi untuk mengalami krisis. Akibatnya krisis menjadi suatu hal yang lumrah dan akan senantiasa berulang di dalam sistem ekonomi kapitalisme. Teorinya menganggap bahwa penyebab utama krisis ialah akumulasi hutang, ponzi (kebohongan) dan kesengajaan kaum kaya yang greedy saat mengakumulasi kapitalnya. Sebab itu, krisis diciptakan demi keuntungan-keuntungan cepat yang bisa didapatkan saat orang lain belum menyadarinya. Proses spekulasi ini kemudian dilindungi negara. Sebab negara juga dikuasai para konglomerat yang predatoris. 

Dalam konteks Indonesia, krisis adalah jalan dan metoda perampokan. Berulang diciptakan via negara demi konglomerasi begundal lokal dan elit kolonial internasional. Krisis 65, 74, 98 2008 dan kini 2020 via tax amnesty dll adalah perulangan valid akan perampokan dalam fase-fase telanjang di depan hidung warganegara. Begitulah faktanya.

Sedih. Sebab kuasa konglomerasi oligarki berasal dari stratifikasi kapital. Makin ekstrem kesenjangan stratifikasi itu maka semakin ekstrim oligarkinya. Media dan ilmuwan di Indonesia kini berfungsi sebagai alat oligarki dan elit politik untuk merampok. Korban terburuk dan terkasih dari oligarki adalah para agamawan. Mereka merestui kejahatan oligarki dengan firman.

Jangan berharap oligarki akan berhenti sendiri. Mereka harus dibatasi rakyat banyak melalui revolusi.

***

0 comments:

Post a Comment