Hadiah Pernikahan Rizal Mubit, MENIKAHI PEREMPUAN YANG CUKUP SARAPAN PUISI - Yudhie Haryono

Tibalah pada suatu masa genting. Antara kota Lamongan dan Semarang. Tertulis di rural kota, "jalan Muhammad menuju sorga ada empat: teks, iman, ilmu dan amal. Sedang jalan Budha menuju sorga ada delapan: pandangan, niat, bicara, perilaku, penghidupan, usaha, ingatan, pikiran yang benar.

Jalan Kristus menuju sorga ada lima: tuhan yang menubuh, tubuh yang menuhan, gratia, sallus, propheta. Sedangkan jalan Nusantara menuju sorga ada empat: merdeka, mandiri, modern, martabatif."

Kau pasti tahu, mencari dan macari perempuan itu enigma. Tak semudah menggoreng mendoan. Tak tahunya itu di halaman. Seperlemparan batu bata saat kita main petak umpet. Jauh tak terengkuh; dekat tak melekat.

Setelah mempersuntingnya, harapku kalian tak menjadi Indonesia: dikutuk limpahan sumber daya alam (resource curse). Begitulah yang terjadi. Kekayaan alam yang kita miliki bukannya menjadi berkah (blessing) bangsa ini tapi justeru menjadi kutukan yang tiada pernah berhenti, sampai negeri ini berubah menjadi kawasan hidup para drakula.

So, rizal adikku. Tidak mungkin kita bisa percaya pada mereka yang berideologi neoliberal menjadi bagian dari komunitas kemanusiaan karena mereka anti kemanusiaan.

Mereka hidup dengan ontologi homo homini lupus, dari epistemologi survival of the fittes, dari aksiolologi oligarki-kartel-kleptokrasi-predatoris yang bahagia di atas penderitaan sesama dan berduka di saat sesama bahagia.

Tapi, pasukan neoliberalis selalu berjejaring kuat laksana kuda sembrani. Mengelilingi kekuasaan dan menyetubuhi keserakahan sambil mengkader agensi-agensi tercerdas yang kebingungan karena ketiadaan simbol moral di zamannya.

Neoliberalisme hidup dalam kecongkakan dan rasis sehingga menolak pemerataan sambil memupuk pertumbuhan. Menciptakan krisis ekonomi-finansial sambil membiyayai budak-budak amoral jadi pilihan publik.

Lahirlah ironi-ironi. Berjamurlah drama gnosida bangsa dan merajalela perampokan yang dilindungi serdadu plus kejahatan yang dikurikulumkan sebagai agama baru. Mafia migas, mafia alutista, mafia kontrak karya, mafia jual-beli budak, mafia narkoba, mafia perjudian dan prostitusi, mafia pajak, mafia undang-undang anti konstitusi adalah produk-produk ekopol terbaik dari madzab neoliberal di Indonesia.

Akibatnya, puisi bangsa ini cuma tiga:

  1. Struktur ekopol masih sangat begundal;
  2. Struktur tata negara anti konstitusional;
  3. Struktur mental masih kolonial.

Rizal, kau tahu tafsir puisi itu? Menurut Gus Dur, dulu ada kapal berisi penumpang berbagai bangsa karam. Ada tiga orang yang selamat, masing-masing dari Prancis, Amerika dan Indonesia.

Mereka terapung-apung di tengah laut dengan hanya mengandalkan sekeping papan. Tiba-tiba muncul jin yang baik hati. Dia bersimpati pada nasib ketiga bangsa manusia itu, dan menawarkan jasa. “Kalian boleh minta apa saja, akan kupenuhi,” kata sang Jin. 

Yang pertama ditanya adalah orang Prancis…. “Saya ini petugas lembaga sosial di Paris,” katanya. “Banyak orang yang memerlukan tenaga saya. Jadi tolonglah dikembalikan ke negeri saya.” Dalam sekejap, orang itu lenyap, kembali ke negerinya. 

“Kamu, orang Amerika, apa permintaanmu?” “Saya ini pejabat pemerintah. Banyak tugas saya yang terlantar karena kecelakaan ini. Tolonglah saya dikembalikan ke Washington.”

”Oke,” kata Jin, sambil menjentikkan jarinya orang Amerika lenyap seketika, kembali ke negerinya. 

“Nah sekarang tinggal kamu orang Indonesia. Sebut saja apa maumu.” ”Duh, pak Jin, sepi banget di sini,” keluh orang Indonesia. “Tolonglah kedua teman saya tadi dikembalikan ke sini.” 

Zutt, orang Prancis dan pria Amerika itu muncul lagi. Apakah ketiganya menikah lalu sarapan puisi seperti kalian? Aku tak tahu.

***

1 comment:

  1. Powered and carried out by Interactive Data Managed Solutions. In reality, DraftKings recently reported $133 million in Q3 revenue––good 다 파벳 우회 주소 enough for a 98% increase from the same interval final yr. However, the company’s sales and marketing expense increased to $203 million in the same quarter, as it spent on deals with the Chicago Cubs, MLB, ESPN, the New York Giants, and Michael Jordan, among others. Such spending allowed DraftKings partly to grow its person base––measured in monthly distinctive payers––by 64% in Q3, but additionally was a signal that profitability still may be be} far down the road. No extra ready for final outcomes or for a “Cash Out” button.

    ReplyDelete