PENDIDIKAN AGAMA DI SEKOLAH - Dr. Merphin Panjaitan

 


Percayakan Pendidikan Agama dan Kepercayaan kepada Pimpinan Agama dan Kepercayaan itu sendiri. Dan pendidikannya dilakukan di area mereka sendiri. Sangat tidak baik kalau di sekolah diadakan pemisahan kelas berdasarkan perbedaan Premordial seperti suku ras dan agama. Pemisahan kelas pelajar atau mahasiswa seperti ini adalah upaya  pemecah belahan bangsa sejak di bangku sekolah. Saya pikir ini salah satu kebijakan fatal yang dibuat pemerintahan Orde Baru yang masih diteruskan hingga sekarang. Oleh karena itu kebijakan ini harus segera dihentikan. Saya tawarkan kebijakan baru yang lebih manusiawi dan bermoral Pancasila. Pertama. Agama dan Kepercayaan mendidik siswa yang menganut Agama atau Kepercayaan dan memberi penilaian. Dan nilainya diserahkan ke Sekolahnya. Kedua. Sebagai gantinya di sekolah diajarkan Pendidikan Budi Pekerti Nusantara. Diajarkan mulai dari TK hingga Perguruan Tinggi. S1 S2 S3. Materi pelajarannya antara lain cerita cerita rakyat dari seluruh Nusantara. Yang bisa mengarahkan pelajar dan mahasiswa menjadi Manusia Indonesia yang berbudi luhur. Berpikir kreatif. Pekerja keras. Hidup sederhana. Suka gotongroyong. Kepribadian demokrasi. Kemanusiaan universal. Patriot bangsa. Nasionalis. Cinta tanah air. Dstnya. Sesuai dengan Sumpah Pemuda. Naskah Proklamasi. Pembukaan UUD 1945. Selamat Berjuang. MERDEKA.

0 comments:

Post a Comment