99.9% kita tidak paham bahwa hilir kolonialisme adalah "kurs." Sedang 0.1% sisanya memanfaatkan kurs sebagai metoda mengkayakan diri dan memiskinkan selainnya.
Teori ini berkembang sejak ditetapkan dalam Bretton Woods sebagai cara menstabilisasi kekayaan negeri-negeri penjajah.
Bagaimana praktek penjajahan ini bekerja? Mari lihat sederhana. Menurut Paul Krugman dan Maurice (1994:73) kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Menurut Nopirin (1996:163) kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda. Hasilnya akan ada perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Menurut Salvator (1997:10) kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya sehingga uang bukan saja sekedar alat tukar tapi juga berfungsi sebagai "alat ukur, alat tekan, alat dominasi, alat investasi dan alat legitimasi."
Dari sini kita tahu bahwa mata uang asing (valuta asing) adalah alat pembayaran luar negeri (sekaligus nanti berfungsi sebagai alat investasi).
Jika kita mengimpor mobil dari Jepang, kita dapat membayarnya dengan yen. Mata uang yen bagi kita merupakan valuta asing. Apabila kita membutuhkan valuta asing, kita harus menukarkan rupiah dengan uang asing yang kita butuhkan. Perbandingan nilai mata uang asing dengan mata uang dalam negeri (rupiah) disebut kurs.
Adapun macam-macam kurs yang sering kita temui di bank atau tempat penukaran uang asing (money changer), di antaranya sebagai berikut:
- Kurs beli, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer membeli valuta asing atau apabila kita akan menukarkan valuta asing yang kita miliki dengan rupiah. Atau dapat diartikan sebagai kurs yang diberlakukan bank jika melakukan pembelian mata uang valuta asing;
- Kurs jual, yaitu kurs yang digunakan apabila bank atau money changer menjual valuta asing atau apabila kita akan menukarkan rupiah dengan valuta asing yang kita butuhkan. Atau dapat disingkat kurs jual adalah harga jual mata uang valuta asing oleh bank atau money changer;
- Kurs tengah, yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua).
Sesungguhnya tidak ada otoritas tunggal yang menentukan harga sebuah mata uang. Harganya liar dan ditentukan oleh banyak hal: nilai ekspor-impor, sensifitas, misalnya soal informasi dan posisi negara. Singkatnya harga mata uang diatur oleh "pasar yang fundamentalis." Artinya siapa kuat dan serakah, ialah yang menentukan.
Karena kebetulan pemimpin kita lemah dan naif maka rupiah akan selalu hancur diterkam macan-macan pasar walau soal ini sudah disadari sejak 1965 oleh Wakil Perdana Mentri Chaerul Saleh dan tentu saja Presiden Soekarno.
***